Kelompok 6 (Eva majliana, Fenni Triana, Jerry Agustan, Memy Sagita, Rahayu Hasti Komariah)
Pertanyaan: apakah bisa diberi contoh data berdistribusi normal dan tidak berdistribusi normal itu seperti apa? selain menentukan arah posisi kurva, apakah jumlah responden berpengaruh terhadap penentuan sign one tailed atau two tailed?
Terima kasih atas pertanyaan yang telah diajukan kepada kelompok kami, dsini saya mencoba menjawab :
Jawaban untuk kelompok 7: hubungan linier dikatakan positif dan negatif didapatkan dari nilai korelasi atau r, bahwa dalam korelasi tersebut dikenal dengan variabel X dan Variabel Y yang menunjukkan kekuatan hubungan kedua variabel tsb. Dimana jika hubungan bersifat linier negatif sempurna maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik atau berlawanan arah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan berlaku sebaliknya.
jika hubungan linier positif sempurna, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula.
Jawaban untuk kelompok 6 : contoh data berdistribusi normal atau tidak,intinya kita dapat melihat dari hasil uji normalitas yang telah kita lakukan dan lihat pada tabel test of normality pada kolom kolmogorov smirnov liat sig. data berdistribusi normal jika p value > alpha (0,05) dan tidak berdistribusi normal jika p Value < 0,005
menurut sepengetahuan saya bahwa jumlah responden berpengaruh terhadap penentuan nilai sigifikansi.... artinya semakin kecil nilai sig. 2 tailed yang kita peroleh maka semakin besar kepercayaan terhadap suatu penelitian yang kita lakukan.
semoga dapat menjawab pertanyaan yang sudah diajukan. :D
Nilai korelasi digunakan untuk menentukan arah variabel apakah positif atau negatif jika positif maka kedua variabel dikatakan searah, dan jika negatif maka kedua variabel berlawanan sedangkan kekuatan hubungan untuk mengetahui seberapa lemah atau kuatnya hubungan antara kedua variabel. semakin mendekati angka 1 maka semakin kuat hubungan kedua variabel dan tentunya arah variabel semakin positif. intinya adalah keduanya sangat diperlukan dalam uji korelasi dan saling melengkapi dalam pelaporan data.
kriteria dalam uji korelasi adalah sebaran data harus normal yaitu dengan melakukan uji normalitas.
Semoga terjawab pertanyaan yang telah diajukan. :D
Assalamualaikum... saya Nur Hidayah perwakilan kelompok 2 (nur hidayah, manto, nur inzana, ade nurmayanti, dan hanis karuniawati. ingin bertanya kepada kelompok 8 Apakah ada kelebihan/kekurangan uji korelasi dibanding dengan uji yang lainnya? dan jika dalam uji korelasi sebaran data tidak normal bagaimana solusinya? apakah harus dibuat normal sebaran datanya, apakah perlu dilakukan pengubahan pada entry datanya? terima kasih.. mohon penjelasannya. :)
Waalaikumsalam.. terima kasih atas pertanyaan yang telah diajukan, disini saya mencoba menjawab pertanyaan dari kelompok 2 :
pengaplikasian uji hipotesis memiliki masing-masing kelebihan dan disesuaikan dengan tujuan penelitian kita, nah dengan uji korelasi ini kita dapat melihat keeratan hubungan kedua variabel dan arah variabel.
uji korelasi harus memperhatikan sebaran data yang harus normal, jika sebaran data tidak normal maka perlu dilakukan transformasi data sehingga data menjadi normal, namun bila hasil transformasi ternyata sebaran data tetap tidak normal maka kita menggunakan uji korelasi spearman.
Kami dari kelompok 4 (mulawarman, indah, widyawati, dyan, novinda). Apakah Nilai konstan itu selalu ada? bagaimana kalo misalnya nilai konstan itu tidak tampil saat d output ? terima kasih
Kel 8 Uji Korelasi Asalamualaikum wr..wb.. Kami dari kelompok 5: • Sarnita • Mario Sandro • Ria Safitri • Moga Aryo Wicaksono • Larasati Ingin sedikit bertanya kepada kelompok kalian….. Pada slide 4 ada kata2 “Mengetahui arah hubungan dua variabel (berpola positif atau negatif)” , pada uji yang telah anda lakukan ini apakah berpola positif atau negative? Tolong jelaskan bagaimana cara kelompok anda menentukannya.
Ini merupakan buku yang mengcover semua isi mengenai materi yang ada di blog ini. Buku ini berjudul "Managemen dan Analisa Data Kesehatan". Sebuah literatur ilmiah yang dapat teman-teman jadikan referensi dalam memahami materi terkait statistik dan aplikasi SPSS dalam bidang kesehatan. Ini merupakan buku pertama yang saya buat yang diterbitkan oleh penerbit "Nuha Medika" Yogyakarta pada tahun 2011. Buku ini bisa didapatkan di toko buku terdekat seperti Gramedia dan yang lainnya.
Video E-Learning
Kementerian Kesehatan RI
Badan Pusat Statistik
Website Universitas Sriwijaya
Website FKM Unsri
Website Metode Epidemiologi
Viewer
Work Place
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Gedung Dr. A.I. Mutholib, MPH - Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662 Jl.Palembang Prabumulih Km.32 Indralaya Sumatera Selatan - Indonesia
11 komentar:
Kelompok 7 (Eka mujiati, Fitri Yulianti, furqon Tri F, Okta Rostalia )
pertanyaan :
pada slide ke 4, dipaparkan nilai r pada uji korelasi,
apakah yang dimaksud dengan hubungan linear negatif sempurna dan positif sempurna?
Kelompok 6 (Eva majliana, Fenni Triana, Jerry Agustan, Memy Sagita, Rahayu Hasti Komariah)
Pertanyaan:
apakah bisa diberi contoh data berdistribusi normal dan tidak berdistribusi normal itu seperti apa? selain menentukan arah posisi kurva, apakah jumlah responden berpengaruh terhadap penentuan sign one tailed atau two tailed?
Kelompok 1 ( miska khairia, ermaliani, ade varentic, irchas, neny )
Pertanyaan : mengapa dalam uij korelasi, perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu ?
Terima kasih atas pertanyaan yang telah diajukan kepada kelompok kami, dsini saya mencoba menjawab :
Jawaban untuk kelompok 7:
hubungan linier dikatakan positif dan negatif didapatkan dari nilai korelasi atau r, bahwa dalam korelasi tersebut dikenal dengan variabel X dan Variabel Y yang menunjukkan kekuatan hubungan kedua variabel tsb.
Dimana jika hubungan bersifat linier negatif sempurna maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik atau berlawanan arah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan berlaku sebaliknya.
jika hubungan linier positif sempurna, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula.
Jawaban untuk kelompok 6 :
contoh data berdistribusi normal atau tidak,intinya kita dapat melihat dari hasil uji normalitas yang telah kita lakukan dan lihat pada tabel test of normality pada kolom kolmogorov smirnov liat sig. data berdistribusi normal jika p value > alpha (0,05) dan tidak berdistribusi normal jika p Value < 0,005
menurut sepengetahuan saya bahwa jumlah responden berpengaruh terhadap penentuan nilai sigifikansi.... artinya semakin kecil nilai sig. 2 tailed yang kita peroleh maka semakin besar kepercayaan terhadap suatu penelitian yang kita lakukan.
semoga dapat menjawab pertanyaan yang sudah diajukan. :D
Jawaban untuk kelompok 1 :
uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data normal atau tidak. sehingga digunakan korelasi spearman dalam pengujian data.
kelompok 2(manto,nur hidayah, ade nurmayanti, nur inzana, hanis karuniawati)
pertanyaan :
apa pengaruh kekuatan hubungan terhadap terhadap arah variabel dan apa karakteristik dari uji korelasi tersebut, terimaksih.
Jawaban pertanyaan dari kelompok 2 :
Nilai korelasi digunakan untuk menentukan arah variabel apakah positif atau negatif jika positif maka kedua variabel dikatakan searah, dan jika negatif maka kedua variabel berlawanan
sedangkan kekuatan hubungan untuk mengetahui seberapa lemah atau kuatnya hubungan antara kedua variabel. semakin mendekati angka 1 maka semakin kuat hubungan kedua variabel dan tentunya arah variabel semakin positif.
intinya adalah keduanya sangat diperlukan dalam uji korelasi dan saling melengkapi dalam pelaporan data.
kriteria dalam uji korelasi adalah sebaran data harus normal yaitu dengan melakukan uji normalitas.
Semoga terjawab pertanyaan yang telah diajukan. :D
Assalamualaikum...
saya Nur Hidayah perwakilan kelompok 2 (nur hidayah, manto, nur inzana, ade nurmayanti, dan hanis karuniawati.
ingin bertanya kepada kelompok 8
Apakah ada kelebihan/kekurangan uji korelasi dibanding dengan uji yang lainnya?
dan jika dalam uji korelasi sebaran data tidak normal bagaimana solusinya? apakah harus dibuat normal sebaran datanya, apakah perlu dilakukan pengubahan pada entry datanya?
terima kasih..
mohon penjelasannya. :)
Waalaikumsalam..
terima kasih atas pertanyaan yang telah diajukan, disini saya mencoba menjawab pertanyaan dari kelompok 2 :
pengaplikasian uji hipotesis memiliki masing-masing kelebihan dan disesuaikan dengan tujuan penelitian kita, nah dengan uji korelasi ini kita dapat melihat keeratan hubungan kedua variabel dan arah variabel.
uji korelasi harus memperhatikan sebaran data yang harus normal, jika sebaran data tidak normal maka perlu dilakukan transformasi data sehingga data menjadi normal, namun bila hasil transformasi ternyata sebaran data tetap tidak normal maka kita menggunakan uji korelasi spearman.
Demikian. semoga terjawab :D
Kami dari kelompok 4 (mulawarman, indah, widyawati, dyan, novinda). Apakah Nilai konstan itu selalu ada? bagaimana kalo misalnya nilai konstan itu tidak tampil saat d output ?
terima kasih
Kel 8 Uji Korelasi
Asalamualaikum wr..wb..
Kami dari kelompok 5:
• Sarnita
• Mario Sandro
• Ria Safitri
• Moga Aryo Wicaksono
• Larasati
Ingin sedikit bertanya kepada kelompok kalian…..
Pada slide 4 ada kata2 “Mengetahui arah hubungan dua
variabel (berpola positif atau negatif)” , pada uji yang telah anda lakukan ini apakah berpola positif atau negative? Tolong jelaskan bagaimana cara kelompok anda menentukannya.
Posting Komentar